KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNYA, penulis dapat
menyelesaikan Laporan ilmiah tentang PENGAMATAN SEL BAWANG MERAH dan DAUN
RHODISCOLOR.
Di dalam laporan ilmiah ini penulis
menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasan tentang sel tumbuhan, dsb.
Penulis menyadari sungguh bahwa
laporan Ilmiah tentang PENGAMATAN SEL BAWANG MERAH dan DAUN RHODISCOLOR ini
masih jauh dari KESEMPURNAAN. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun, guna untuk penyempurnaan penulisan LAPORAN
ILMIAH ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih bagi semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan LAPORAN
ILMIAH ini sampai selesai.
Ambon, September 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang / Dasar Teori
Sel merupakan unit
organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
SEJARAH PENEMUAN SEL :
- Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus
dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia
menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke
menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel
yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak
penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
- Seorang ahli mikroskop
Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek
(1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang
bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van
Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
- Penelitian yang
dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882).
Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.
- Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan
Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel
dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.
Organel- Organel Sel Tumbuhan.
Dinding Sel.
Dinding sel adalah bagian terluar dari
sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan
lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa,
lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung
kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel.
Antara dinding sel yang satu dengan
yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel
satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang
dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam
transportasi berbagai zat.
Vakuola.
Vakuola merupakan rongga yang berada
di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh
selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel
tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran
besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas.
Pada intinya, vakuola berfungsi
sebagai :
- Memasukkan air melalui
tonoplas agar sel tetap baik.
- Menyimpan makanan,
seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya.
- Menyimpan sisa- sisa
metabolisme.
Plastida.
Plastid merupakan organel yang terdapat sitoplasma
sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida
adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan.
BAB II
METODE PENGAMATAN
2.I Waktu dan Tempat
Pengamatan SEL BAWANG MERAH dan DAUN RHODISCOLOR ini
berlangsung pada :
Hari / Tanggal :
Kamis, 11 Agustus 2011
Tempat
: Laboratorium Biologi, SMA
NEGERI 5 AMBON
2.2 Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Preparat Kaca
3. Cutter atau Silet
4. Pipet Tetes
5. Pinset
6. Bawang Merah
7. Daun Rhoeo discolor
8. Akuades
2.3 Prosedur Kerja
Pengamatan Sel bawang merah dan Daun Rhodiscolor
adalah sebagai berikut.
1. Sayat lapisan belakang
daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya.
2. Pindahkan sayatan daun
dengan menggunakan pinset ke kaca preparat.
3. Tambahkan setetes
akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4. Amati di bawah mikroskop
dan gambarlah hasil pengamatan.
5. Bersihkan kaca objek.
6. Sayat melintang
permukaan epidermis bawang merah setipis- tipisnya.
7. Lakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan pada daun Rhoeo discolor.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan
Sel Bawang Merah
Data hasil pengamatan Sel bawang merah
berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop. Berikut ini adalah gambar
sel bawang merah :
Data Hasil Pengamatan
Sel Daun Rhodiscolor
Data hasil Pengamatan Sel Daun
Rhodiscolor berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop. Berikut ini
adalah gambar sel daun Rhodiscolor
3.2 Pembahasan Hasil Pengamatan
Satuan
terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup,
yaitu protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam
setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang
lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang
berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut
jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta
fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari
satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.
Sel bawang merah memang tampak sangat
sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks.
Dinding sel bawang merah dan sel-sel
tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan
lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar masuk
sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan
zat-zat lain harus melewati screening
dinding sel yang sangat ketat.
Pembahasan Hasil
Pengamatan Sel Bawang Merah.
Pada gambar di atas, ada beberapa
organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Nukleus
- Membran inti
- Sklereid
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel
bawang merah adalah :
Dinding Sel,
berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada
umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini
disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat
keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang
tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain,
misalnya pektin, hemiselulosa, dan
glikoprotein.
Jaringan Epidermis/
Epidermis,
merupakan jaringan yang terletak
paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi
khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan
hilangnya zat- zat makanan.
Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :
· Terdiri dari sel- sel
hidup;
· Berbentuk persegi
panjang;
· Sel- selnya rapat dan
tidak mempunyai ruang antar sel;
· Tidak memiliki klorofil;
· Dinding sel jaringan
epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai penebalan, namun
dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain
tetap tipis;
· Mampu membentuk derivat
jaringan epidermis.
Nukleus ( Inti Sel ),
merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara
organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
- Mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme dalam sel:
- Menyimpan informasi
genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
- Mengatur kapan dan di
mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;
- Tempat terjadinya
replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).
Membran Inti,
terdiri atas dua
lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran
nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan
dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang
terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan
glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen
intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti
terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat
pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar
antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis
sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain
sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti,
misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam
cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian
dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah
pori terdapat sumbat tengah (central plug).
Sklereid,
merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati,
berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap
tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil
diantara sel- sel lain.
Pembahasan Hasil
Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor.
- Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks.
- Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem.
- Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen
Pada gambar di atas, ada beberapa
organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Stomata
- Sel penjaga
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel
Daun Rhodiscolor adalah :
Dinding Sel,
adalah struktur di luar
membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding
sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda.
Dinding sel menyebabkan
sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena
dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring
(filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan
air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari
berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan,
dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.
Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari
glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Jaringan Epidermis,
yaitu jaringan yang
terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun,
bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel
hidup.
2. Terdiri atas satu lapis
sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran
dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.
5. Dinding sel jaringan
epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
6. Mengalami modifikasi
membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut),
spina
(duri), vilamen
, sel
kipas, sel
kersik (sel silika).
Stomata,
adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh
dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berlainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
- -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
- -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
- -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel
yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel
penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel
epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut
faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut
kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang
secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian
berlapis lignin.
Berdasarkan
hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu:
- Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
- Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
- Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada
tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel
penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
- Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
- Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
- Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
- Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
Sel Penjaga,
sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan
menutupnya stomata. Pada epidermis terdapat
suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini adalah
celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata
terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak
berkloroplas dan celah stomata.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
2. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
- Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
- Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak
paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi
khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan
hilangnya zat- zat makanan.
- Nukleus, adalah inti sel yang berada di
tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya
metabolisme dalam sel, Menyimpan
informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.
- Membran Inti
yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran
nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
- Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah
mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap
tekanan.
3. Daun Rhodiscolor mempunyai organel-
organel sebagai berikut :
- Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung
organel di dalam sel.
-
Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap
organ tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji).
- Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua
sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berlainan dengan epidermis.
- Sel penjaga, berfungsi untuk mengatur, membuka
dan menutupnya stomata.
(semoga bermanfaat )
KELOMPOK 1
Ketua : Vanessa D. Salawane
Anggota : Vilentia R. Soupamena
Vinny S. I. Adriaansz
Yaska. Huwae
Yuliana F. Tasidjawa
Yunike. Maatoke
Rikhenly. Natjikit
Sangat bermanfaat :) terima kasih ...........
BalasHapushttp://asdeferdianblog.blogspot.com
terimakasih, ini sangat bermanfaat sekali :)
BalasHapushttp://wsuperstar.blogspot.com/
makasih.. sangat mmembantu -^^-
BalasHapusthanks,, you help me..
BalasHapusmksih
BalasHapussngt mmbntu :)
mksih
BalasHapussngt mmbntu :)
Makasih.. ngebantu banget :)
BalasHapusthanks kak....
BalasHapusThanks sangat membantu... Tinggal buat PPT nya... Sumber tercantum di PPT saya...
BalasHapusThanks kawan
BalasHapusdaftar pustaka ?
BalasHapusBaca Juga Artikel LAPORAN PRAKTIKUM Cara Pembuatan Pereparat Irisan Daun Rheo Discolor Menggunakan Microskop
BalasHapus